Sebuah keluarga kura-kura memutuskan berlibur. Kura-kura pada dasarnya 
bergerak dengan lambat, butuh waktu 6 tahun untuk mereka mempersiapkan 
liburan mereka. Akhirnya keluarga kura-kura tersebut meninggalkan rumah 
mereka dan pergi berlibur. Setelah dua tahun perjalanan mereka, mereka 
akhirnya menemukan tempat yang ideal untuk berlibur.
Setelah enam bulan membersihkan tempat liburan,  mengeluarkan semua 
perlengkapan mereka dan menyiapkan makan malam, mereka menyadari lupa 
membawa garam. Bagi mereka, makan tanpa garam seperti sebuah bencana dan
 semua setuju. Setelah diskusi yang panjang, mereka memutuskan mengutus 
kura-kura yang paling kecil untuk pulang ke rumah mengabil garam. 
Walaupun dia yang paling cepat di antara keluarganya yang lambat, tetap 
saja anak kura-kura ini kesal dan menangis karena dia yang diutus. 
Akhirnya ia bersedia pergi dengan satu syarat, yaitu tidak seorangpun 
yang makan sampai dia kembali dengan garamnya.
Tiga
 tahun berlalu, anak kura-kura ini belum kembali juga. Lima tahun…enam 
tahun…kemudian di tahun yang ke tujuh, kura-kura tertua tidak bisa lagi 
menahan perasaan laparnya. Akhirnya dia berkata bahwa dia akan segera 
makan dan dia mulai membuka makanan mereka. Tiba-tiba saja, anak 
kura-kura yang mereka tunggu-tunggu muncul dari balik pohon dan 
berkata:”Lihatkan! Saya tahu kalian tidak akan menunggu saya, kalian 
akan makan dulu. Saya tidak akan pulang ke rumah untuk mengambil 
garam!”
["Beberapa
 dari kita membuang-buang waktu menunggu orang lain hidup sesuai dengan 
pengharapan kita. Kita menunggu orang lain melakukan sesuatu, padahal 
kita sendiri tidak melakukan apa-apa."]








0 comments:
Post a Comment